Istilah andap asor sendiri memiliki arti sikap rendah hati atau tawadlu' yang sudah lama menjadi filosofi orang jawa. Istilah andap asor berkaitan penting dengan keseharian dalam bersikap orang jawa kepada siapapun terlebih pada mereka yang lebih tua.
Karena sikap andap asor ini termasuk adab, sopan santun atau tata krama yang paling penting dalam kehidupan. Karena adab sopan santun itu diletakkan di atas ilmu.
Ciri khas asli orang jawa dalam bersikap adalah mendahulukan adab sopan santun. Seperti contoh saja ketika berjalan lewat di kerumunan biasanya orang jawa mengucapkan "nyuwun sewu.." sembari menempatkan tangan kanan ke depan sebawah lutut dan menundukkan badannya. Maka orang-orang pun biasanya membalas dengan mengucap "monggo.."
Pun ketika yang lebih muda ketika bercakap dengan orang yang lebih sepuh atau tua, mereka yang sudah terdidik akan berusaha menggunakan kromo inggil alias bahasa jawa halus. Bukan bahasa jawa ngoko yang terkesan agak kurang sopan bila digunakan bercakap dengan yang lebih sepuh.
Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging dalam masyarakat jawa terdahulu, yang sayangnya sekarang sudah mulai tergerus oleh jaman.
Bila ingin mengetahui atau belajar tentang adab sopan santun orang jawa, maka tempat yang paling cocok untuk belajar saat ini adalah di pesantren-pesantren salaf yang banyak tersebar di tanah jawa. Karena masyarakat jawa sendiri umumnya banyak meninggalkan adab sopan santun leluhurnya.
Mengapa di pesantren salaf jawa masih tetap terjaga? Karena di pesantren salaf inilah, terjadi singkronisasi antara tingginya adab sopan santun / tatakrama warisan leluhur orang jawa dengan ilmu agama yang diajarkan oleh para wali terdahulu yang sanad keilmuannya sambung kepada Nabi Muhammad shollallohu alaih wa sallam.
Maka sempurnalah ketinggian adab sopan santun warisan leluhur masyarakat jawa yang dipadukan oleh ilmu agama.
Comments
Post a Comment